Pasaman Barat, Ajopasbar.com – Semangat kebersamaan dan toleransi kembali ditunjukkan oleh puluhan pemuda lintas agama di Nagari Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat. Pada Kamis (25/12/2025), mereka turun langsung membantu pengamanan kendaraan bermotor jemaat yang melaksanakan ibadah Natal di tiga rumah ibadah, yakni St. Yohanes Pembabtis, GPIB Efata, dan GPDI El-Shadai.
Kehadiran para pemuda ini memberi rasa aman dan nyaman bagi jemaat yang sedang beribadah. Aksi sosial tersebut sekaligus menjadi simbol nyata bahwa keberagaman di Pasaman Barat dapat dirawat melalui tindakan sederhana namun penuh makna.
Ketua Pemuda Karang Taruna Nagari Ophir, Wisnu A. Utama, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata toleransi antarumat beragama. “Kegiatan sosial ini sebagai bentuk toleransi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama pelaksanaan ibadah Natal,” ujarnya.
Sebanyak 20 personel pemuda Karang Taruna Ophir diterjunkan untuk membantu pengamanan kendaraan bermotor maupun arus lalu lintas sejak ibadah malam Natal hingga hari Natal. Mereka bekerja bergantian, memastikan setiap jemaat dapat beribadah dengan tenang tanpa khawatir akan keamanan kendaraan mereka.
Wisnu menambahkan bahwa aksi sosial ini bukan hal baru, melainkan tradisi yang diwariskan turun-temurun. “Aksi sosial ini merupakan warisan dari orang tua maupun sesepuh pemuda Ophir sebelumnya. Sebagai generasi muda, kami hanya melanjutkannya, sehingga kegiatan sosial ini menyentuh dan bermanfaat di tengah masyarakat,” katanya.
Tradisi pengamanan lintas agama ini juga dilakukan saat umat Muslim melaksanakan salat Idulfitri dan Iduladha. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan saling menjaga telah menjadi budaya yang mengakar di Nagari Ophir.
Salah seorang pengurus rumah ibadah St. Yohanes Pembabtis, Edison Fidelis Sidabariba, menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemuda Karang Taruna Ophir, pihak Kepolisian, dan TNI. “Semoga silaturahmi dan kebersamaan ini dapat terus dipertahankan sampai generasi penerus berikutnya,” katanya penuh harap.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pelaksanaan ibadah Natal di tiga rumah ibadah tersebut berlangsung lancar, aman, dan kondusif. Kehadiran pemuda lintas agama bersama aparat keamanan menjadi faktor penting dalam menjaga ketertiban.
Aksi ini sekaligus menjadi teladan bahwa toleransi bukan hanya slogan, melainkan tindakan nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, pemuda Ophir berhasil menunjukkan bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk menjaga harmoni sosial di Pasaman Barat.
Lebih dari sekadar pengamanan, kegiatan ini menjadi pesan moral bagi generasi muda bahwa toleransi harus terus dijaga dan diwariskan. Di tengah perbedaan, pemuda Ophir membuktikan bahwa kebersamaan adalah fondasi utama untuk membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
Eksplorasi konten lain dari AJO PASBAR
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
