Ajopasbar.com
Memuat berita terbaru...
Kamis, 25 Desember, 2025
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.
spot_img

Longsor di Talamau Isolasi Bateh Samuik dan Tombang: Warga Menjerit, Harga Barang Melonjak Drastis

Pasaman Barat, Ajopasbar.com Bencana longsor yang menerjang wilayah perbukitan menyebabkan jalan menuju Kejorongan Bateh Samuik dan Tombang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat lumpuh. Jalan yang selama ini menjadi urat nadi perekonomian warga tertutup material tanah merah setebal beberapa meter, membuat mobilitas masyarakat nyaris terhenti.

Di tengah lumpur yang masih menggenang, Supri, perwakilan masyarakat sekaligus pemerintah setempat, menggambarkan kondisi lapangan yang serba sulit. Ia menekankan bahwa pemulihan akses jalan adalah prioritas utama demi kelangsungan hidup warga terdampak. โ€œKami berharap perbaikan ini segera dituntaskan. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi membuka kembali jalur yang terisolasi,โ€ ujarnya pada Kamis, (25/12/2025).

Progres pengerjaan jalan yang tertimbun longsor saat ini baru mencapai 50 persen. Dari total panjang jalan yang tertutup sekitar 400 meter, baru 200 meter berhasil dibersihkan. Sisa 200 meter lagi masih tertutup material tanah yang parah dan sulit ditembus, sehingga menjadi pekerjaan besar yang sedang dikebut tim di lapangan.

Supri menegaskan bahwa target utama adalah menyelesaikan pembersihan jalur sebelum masa tanggap darurat berakhir. โ€œIni perlombaan melawan waktu. Kebutuhan logistik dan mobilitas warga semakin mendesak setiap harinya,โ€ katanya.

Keluhan masyarakat semakin nyaring terdengar. Akses yang terputus membuat kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa melintas. Bahkan sepeda motor standar pun kesulitan menembus lumpur licin dan dalam. Hanya kendaraan khusus atau warga yang nekat berjalan kaki yang bisa melewati jalur tersebut dengan risiko tinggi.

Dampak paling nyata adalah pukulan telak terhadap sektor ekonomi. Harga kebutuhan pokok melonjak tajam karena distribusi terhambat. Biaya transportasi menjadi komponen paling memberatkan, membuat harga jual di tingkat konsumen tidak masuk akal bagi masyarakat desa yang sedang tertimpa musibah.

Biaya jasa angkut barang di lokasi longsor kini mencapai Rp 50.000 per sekali jalan. Pedagang yang ingin membawa barang dagangan harus membayar ongkos tinggi kepada kuli angkut maupun ojek palang yang berjuang menembus medan berat.

Menanggapi hal ini, Supri menjelaskan bahwa pemerintah daerah sebenarnya telah bekerja keras. Alat berat dan tenaga sudah diturunkan untuk membersihkan jalan. Namun, upaya tersebut terkendala oleh faktor alam. Hujan deras yang terus-menerus membuat kondisi tanah menjadi bubur, menyulitkan alat berat beroperasi efektif.

Selain itu, terputusnya akses di titik lain seperti kawasan Pangkalan menambah kompleksitas masalah. Distribusi bantuan dan alat penunjang menjadi terhambat, sehingga target penyelesaian meleset dari perkiraan awal.

Meski dihadapkan pada situasi terbatas, tim di lapangan tetap bekerja ekstra keras hingga larut malam. Supri mengakui kelelahan fisik sangat dirasakan oleh petugas dan relawan. โ€œDedikasi mereka luar biasa. Meski tantangan berat, semangat membuka isolasi wilayah terus dijaga,โ€ katanya.

Pemerintah daerah menyadari bahwa hasil kerja belum sepenuhnya selesai dan belum bisa memuaskan semua pihak. Namun, dengan situasi darurat dan keterbatasan alat, semangat gotong royong terus digelorakan. Masyarakat diminta bersabar sembari pemerintah berupaya menembus sisa jalan yang tertutup agar kehidupan ekonomi dan sosial warga dapat segera kembali normal.


Eksplorasi konten lain dari AJO PASBAR

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_img
spot_img

Hot Topics

Related Articles

Memuat berita terbaru...
error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari AJO PASBAR

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca