Ajopasbar.com
Memuat berita terbaru...
Rabu, 17 Desember, 2025
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.
spot_img

Polres Pasaman Barat Kerahkan Puluhan Personel Bantu Pencarian Korban Longsor di Sinuruik

Pasaman Barat – Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat, menurunkan sekitar 60 personel untuk membantu pencarian korban longsor yang terjadi di Tinggam, Jorong Harapan, Nagari Sinuruik, Kabupaten Pasaman Barat.

Kepala Bagian Operasi Polres Pasaman Barat, Kompol Muzhendra, menyampaikan bahwa personel kepolisian bergabung bersama tim gabungan dari Basarnas, TNI, PMI, aparat nagari, serta relawan masyarakat dalam upaya evakuasi.

Menurutnya, hingga Sabtu pagi, dari lima korban yang tertimbun material longsor, dua orang telah ditemukan. Mereka adalah Yelma Yunita (41) dan Raffael Gusti Pratama (7). Sementara tiga korban lainnya, yakni Dian Fernanda (24), Amrizal (38), dan Nurhayati (35), masih dalam pencarian intensif.

Muzhendra menambahkan, pencarian korban terkendala oleh kondisi cuaca yang masih diguyur hujan. Meski demikian, tim gabungan tetap melanjutkan pencarian dengan menggunakan alat berat ekskavator dan juga secara manual.

Selain fokus pada pencarian korban, personel Polres Pasaman Barat juga membantu warga membawa barang bawaan melintasi lokasi longsor. Hal ini dilakukan karena akses jalan masih tertutup material longsor dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Warga Bateh Samuik Tombang terpaksa berjalan kaki di atas material longsor untuk bisa keluar atau masuk kampung. Kami imbau agar masyarakat tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin dan bertanah,” jelas Muzhendra.

Salah seorang warga, Boy (30), yang melintasi jalur longsor, berharap akses jalan segera bisa dibuka minimal untuk kendaraan roda dua. Menurutnya, hal itu akan sangat membantu aktivitas warga yang kini serba terbatas.

Sementara itu, Wali Nagari Sinuruik, Frianton, memastikan bahwa pendistribusian logistik bagi warga terdampak tetap berjalan. Mekanisme distribusi dilakukan secara estafet oleh petugas agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

Ia menyebutkan, terdapat sekitar 333 kepala keluarga di Jorong Tombang yang terisolasi akibat longsor yang terjadi pada Jumat (28/11). Kondisi ini membuat akses warga terganggu dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pihak terkait.

Frianton menegaskan bahwa pihak nagari bersama tim gabungan akan terus berupaya memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, sembari menunggu akses jalan kembali normal. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat curah hujan masih tinggi. ***SKL

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_img
spot_img

Hot Topics

Related Articles

Memuat berita terbaru...
error: Content is protected !!